Prasasti Pucangan merupakan salah satu peninggalan sejarah yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Prasasti ini ditemukan di Desa Pucangan, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada tahun 1952. Prasasti ini memiliki ukiran yang sangat indah dan memberikan informasi mengenai sejarah keberadaan kerajaan-kerajaan di Jawa pada masa lampau.
Prasasti Pucangan terbuat dari batu andesit berukuran besar dengan tinggi sekitar 1,5 meter dan lebar 1,1 meter. Prasasti ini diperkirakan berasal dari abad ke-9 Masehi dan ditulis dalam aksara Kawi. Isi dari prasasti ini menceritakan mengenai pemberian tanah oleh raja Kerajaan Medang kepada para pendeta Agama Buddha. Prasasti ini juga mencatat tentang pembangunan sebuah vihara yang dipersembahkan kepada Sang Buddha.
Selama ini, Prasasti Pucangan disimpan di Museum Nasional Jakarta sebagai bagian dari koleksi sejarah bangsa. Namun, pada tahun ini, pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk mengembalikan Prasasti Pucangan ke tempat asalnya di Desa Pucangan, Jawa Tengah. Keputusan ini diambil sebagai upaya untuk melestarikan warisan sejarah dan budaya bangsa serta sebagai bentuk penghargaan terhadap keberadaan prasasti tersebut.
Pengembalian Prasasti Pucangan ke Desa Pucangan juga diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata sejarah bagi para wisatawan yang ingin mengetahui lebih jauh tentang keberadaan kerajaan-kerajaan di Jawa pada masa lampau. Selain itu, pengembalian prasasti ini juga diharapkan dapat memicu minat masyarakat lokal untuk lebih mencintai dan menjaga warisan sejarah yang ada di sekitar mereka.
Dengan adanya langkah pengembalian Prasasti Pucangan ini, diharapkan akan semakin banyak peninggalan sejarah lainnya yang juga akan dipulangkan ke tempat asalnya. Hal ini tentu akan memberikan manfaat besar bagi upaya pelestarian warisan sejarah dan budaya bangsa. Sehingga, generasi mendatang juga tetap dapat menikmati keberadaan dan keindahan dari peninggalan sejarah yang ada di Indonesia.