Lupus merupakan penyakit autoimun yang dapat memengaruhi berbagai organ dalam tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal, dan bahkan sistem saraf. Penyakit ini seringkali menyerang wanita usia subur, yang kemungkinan besar sedang merencanakan kehamilan. Oleh karena itu, penting bagi dokter untuk memberikan saran kepada pasien lupus untuk meredakan penyakit sebelum memutuskan untuk hamil.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Rheumatology menunjukkan bahwa wanita dengan lupus yang mengalami kekambuhan penyakit selama kehamilan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi, seperti keguguran, preeklamsia, dan kelahiran prematur. Oleh karena itu, sangat penting bagi wanita dengan lupus untuk menjaga kondisi kesehatannya sebaik mungkin sebelum hamil.
Dokter biasanya akan merencanakan strategi pengobatan yang tepat untuk meredakan gejala lupus sebelum kehamilan dimulai. Hal ini dapat meliputi penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), kortikosteroid, atau obat imunosupresan. Selain itu, dokter juga mungkin merekomendasikan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari stres.
Selain itu, wanita dengan lupus juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin selama kehamilan, untuk memantau perkembangan penyakit dan kesehatan janin. Dokter juga akan memberikan saran tentang cara menjaga kesehatan selama kehamilan, seperti menghindari paparan sinar matahari berlebihan dan mengonsumsi asam folat untuk mencegah cacat lahir.
Dengan meredakan lupus sebelum hamil, wanita dengan penyakit ini dapat mengurangi risiko komplikasi selama kehamilan dan meningkatkan peluang untuk memiliki kehamilan yang sehat. Oleh karena itu, sangat penting bagi dokter untuk memberikan saran yang tepat kepada pasien lupus sebelum mereka memutuskan untuk hamil. Dengan perawatan yang tepat dan perencanaan yang baik, wanita dengan lupus dapat menjalani kehamilan dengan aman dan sehat.